REVIEW
JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Judul : Ergonomics in Work Method to
Improve Construction Labor
Productivity (Metode Kerja Ergonomi Untuk
Meningkatkan
Produktifitas Tenaga Kerja Konstruksi)
Jurnal :
International Journal of Science and Engineering (IJSE)
Vol : Vol. 10 No. 1
Halaman :
30-34
Tahun :
2016
Penulis :
1. Tuti Sumartiningsih, Department of Civil Engineering and
Planning, Islamic Indonesian University.
2. Mochamamad Agung Wibowo, Department of Civil
Engineering, Diponegoro University
3. Sri Prabandiyani Retno Wardani, Department
of Civil
Engineering, Diponegoro University
Reviewer : Dimas Ichfianto (33414102)
Tanggal : 6 Januari 2016
1.
Pendahuluan
Jurnal merupakan sebuah
artikel publikasi yang memuat suatu karya tulis ilmiah yang secara nyata
mengandung data dan informasi yang mengajukann IPTEK ditulis sesuai dengan
kaidah-kaidah penulisan ilmiah seta diterbitkan secara berkala. Jurnal dapat
dijadikan acuan dalam mendalami sebuah bidang keilmuan. Slah satu cara untuk
memahami suatu isi jurnal adalah dengan melakukan review terhadap jurnal
terkait. Demi memenuhi hal tersebut maka dilakukanlah review terhadap jurnal
Ergonomics in Work Method to Improve Construction Labor
Productivity (Metode Kerja Ergonomi
Untuk Meningkatkan Produktifitas Tenaga Kerja Konstruksi). Alasan dipilihnya
jurnal ini adalah yang pertama jurnal tersebut berkaitan dengan bidang keilmuan
teknik industri yaitu ergonomi, selain itu jurnal tersebut juga memiliki topik
yang menarik, karena seperti yang diketahui pekerja bangunan yang ada di
Indonesia kurang memperhatikan ilmu bekerja yang baik yang dapat meningkatkan
produktifitas dan aman bagi dirinya.
2.
Abstraksi
Produktivitas
merupakan masalah penting dalam industri konstruksi. Hal ini terkait langsung
dengan biaya konstruksi dan durasi kerja. produktivitas konstruksi dipengaruhi
oleh banyak faktor, seperti bahan, peralatan dan tenaga kerja. Tenaga kerja
adalah faktor yang paling penting,sejak kerja menentukan bagaimana pekerjaan
dilakukan. produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh metode kerja, kelelahan
fisik, lingkungan kerja,kemampuan, dan kompleksitas pekerjaan. Untuk
meningkatkan produktivitas tenaga kerja karena metode kerja, penerapan prinsip
ergonomi adalah penting untuk dipertimbangkan. Penelitian ini dilakukan di
Yogyakarta termasuk 10 proyek konstruksi dan melibatkan 30 tenaga kerja dari
batu bata pekerjaan batu, 22 tenaga kerja dari instalasi keramik, dan 24 tenaga
kerja lukisan dinding. Penerapan prinsip-prinsip ergonomi dalam batu kerja,
plester pekerjaan, instalasi keramik, dan lukisan dinding karya menunjukkan
peningkatan produktivitas tenaga kerja oleh 28,49%, 16,22%, 21,47%, dan 26,18%
masing-masing. Dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (NSI)
produktivitas ini per pekerjaan lebih tinggi 10,34%, 57,89%, 12,72%, dan 33,33%
3.
Latar
Belakang
Produktifitas merupakan
suatu hal yang penting dalam industri konstruksi. Produktifitas akan berakibat
langsung tehadap penyelesaian suatu proyek konstruksi. Apabila produktifitas
rendah maka proyek akan mengalami kemunduran waktu penyelesaian, biaya
meningkat dan anggaran yang berlebihan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
pendapatan dan daya saing perusahaan.
3 aspek yang
mempengaruhi produktifitas pada proyek konstruksi adalah material, peralatan
dan tenaga kerja. Kelelahan fisik, lelah mental, dan aspek lingkungan merupakan
hal yang dapat menyebabkan menurunnya produktifitas suatu tenaga kerja maka
digunakanlah keilmuan ergonomi demi meningkatkan produktifitas tenaga kerja. Ergonomi
adalah suatu ilmu serta penerapannya yang berusaha menyerasikan pekerjaan dan
lingkunagn kerja terhadap manusia dengan tujuan tercapainya produktifitas dan
efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal
mungkin. Pekerja bangunan yang ada di Indonesia hanya bekerja berdasarkan
urutan kerja yang dianggapnya benar namun belum memperhatikan tata kerja yang
baik dan aman bagi kesehatan pekerja itu sendiri. Dengan menerapkan metode
kerja ergonomi diharapkan mampu mengurangi stres kerja, dan kelelahan-kelelahan
yang mungkin terjadi pada pekerja, dan meninkatkan produktifitas pekerja.
4.
Tujuan
Penelitian
Maksud dari penelitian
ini adalah sebagai bagian penelitian disertasi program Doktor Teknik Sipil
Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah
unutk mengetahui bagaimana implementasi ergonomi dan prinsip ekonomi gerak mampu
meningkatkan produktifitas pekerja bangunan
5.
Metode
Penelitian
Metode penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalah melakukan pengamatan lapangan dengan cara
merekam kegiatan kerja yang dilakukan oleh
subjek penelitian. Pekerja banguna yang diajdikan subjek penelitian
adalah tukang batu bata dan plester, tukang cat, dan tukang keramik karena
pekerjaan-pekerjaan tersebut sangat dominan terhadap pekerja bangunan. Hasil
gambar akan dianalisa menggunakan ilmu ergonomi dan prinsip ekonomi gerak. Langkah
selanjutnya adalah mendesain sistem kerja
dengan menaplikasikan ilmu ergonomi dan prinsip ekonomi gerak untuk
meningkatkan produktifitas nantinya kedua metode yang ada akan dibandingkan.
Standar produktifitas yang dibuat oleh SNI digunakan sebagai pembanding.
Pengujian beban kerja dilakukan dengan mencari tahu beban kerja jantung pada
sistem kerja yang sudah ada dan beban kerja jantung pada sistem kerja yang
telah ditingkatkan.
Penelitian dilakukna di
Yogjakarta pada 10 tempat konstruksi, melibatkan 30 tukang batu bata dan
plester, 22 tukang keramik dan 24 tukang cat dengan rentang usia 25-40 tahun
dengan postur tubuh normal orang Indonesia. Asumsi-asumsi yang diberikan pada
penelitian ini adalah:
1. Kondisi
fisik dan psikologis pekerja pada metode kerja sekarang sama dengan konsdisi
fisik dan psikologis pada metode kerja yang telah diperbaiki
2. Kualitas
perkerjaan pada metode kerja yang ada relatif sama dengan kualitas pekerjaan
pada metode kerja yang telah diperbaiki
3. Produktifitas
pekerja pada penelitian ini menggambarkan produktifitas pekerja pada umumnya.
6. Hasil dan Pembahasan
3 aspek analisa
ergonomi yang dilakukan pada penelitian ini adalah posisi tubuh saat keadaan
bekerja, lingkungan kerja, dan peralatan kerja. Berdasarkan pada ketinggian
area kerja yang harus diselesaikan terdapat 4 posisi kerja dari tukang bangunan
saat bekerja yaitu jongkok membungkuk berdiri dan duduk.Pada prinsip ergonomi
posisi tubuh jongkok dan membungkuk dianggap tidak baik, karena membutuhkan
banyak energi dan juga menimbulkan kelelahan otot. Perbaikan metode kerja yang
memiliki posisi tubuh jongkok dilakukan dengan memberikan kursi kecil agar
pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan posisi duduk pada kursi kecil
tersebut. Posisi tubuh ini dapat
diterapkan oleh tukang keramik. Demi menghindari posisi membungkuk dilakukan
lah perbaikan metode kerja dengan meletakan material dan peralatan yang
dibutuhkan diatas meja dengan dilakukannya hal tersebut juga dapat mengurangi
gerakkan yang tidak diperlukan saat pekerjaan berlangsung. Metode perbaikan ini
dapat diterapkan oleh tukang batu bata dan plester juga tukang cat.
Lingkungan tempat
bekerja bervariasi antara kondisi panas paparan sinar matahari dan kondisi
teduh dibawah atap. Kedua kondisi tersebut akan mempengaruhi detak jantung,
jumlah oksigen yang masuk kedalam tubuh, dan kecepatan gerak pekerja. Bekerja
pada diatas scaffolding juga membuat pekerja merasa tidak aman dan
nyaman. Setelah dilakukan pengukuran detak jantung didapatkan bahwa besarnya
detak jantung pada metode kerja perbaikan lebih besar 20,52 bila dibandingkan dengan metode kerja
yang sudah ada yaitu 20,03, hal ini juga serupa dengan tingkat produktifitas
yang meningkat pada metode kerja perbaikan 0,763 m2/30 menit bila dibandingkan
dengan metode kerja yang sudah ada 0,664 m2/30 menit.
7. Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa penerapan metode ergonomi pada pekerja bangunan, meskipun
apabila diterapkan dapat meningkatkan produktifitas pekerja dan juga
meningkatkan kesehatan bagi pekerja tersebut. Hasil penelitian ini juga
membuktikan bahwa produktifitas tenaga kerja dapat diperoleh dengan menerapkan
prinsip ergonomi terutama untuk pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan
kemampuan fisik.
8. Kelebihan
Kelebihan jurnal merupakan
suatu yang menjadikan suatu jurnal memiliki nilai lebih yang dapat memprkuat
hasil penelitian yang dibahas dalam jurnal tersebut. Kelebihan yang terdapat
pada jurnal diatas adalah sebagai berikut:
1) Hasil penelitian yang disajikan dalam
jurnal ini sangat singkat, padat, dan
jelas, sehingga tujuan utama dari penelitian dapat tersampaikan dengan
baik
2) Penelitian dilakukan dengan melakukan
pengamatan lapangan sehingga data yang diperoleh merupakan data yang real time sehingga dapat memperkuat
hasil penelitian.
3)
Penggunaan kata yang baku
4)
Sistematika yang baik sehingga
memudahkan dalam melakukan pemahan terhadap isi jurnal
9. Kekurangan
Kekurangan jurnal merupakan kelemahan yang
terdapat pada suatu jurnal, yang nantinya dapat dijadikan perbaikan untuk
penelitian berikutnya, Kekurangan dari suatu jurnal apabila fatal dapat
mempengaruhi hasil penelitian yang dibahas. Berikut adalah kekurangan dari
jurnal diatas:
1) Pada bagian hasil dan pembahasan hanya
diberikan contoh perbaikan posisi kerja yang idak baik dalam ilmu ergonomi.
Tidak diseratai dengan hubungannya terhadap posisi tubuh subjek penelitian.
2) Asumsi-asumsi yang diberikan dapat
mengurangi tingkat kepercayaan terhadap hasil penelitian, karena jelas tertulis
pada asumsi dikatakakan produktifitas pekerja pada penelitian ini dianggap sama
dengan produktifitas pekerja pada umumnya namun, pada bagian hasil dan
pembahasan dikatakan bahwa produktifitas pekerja di daerah Yogyakarta lebih
besar bila dibandingkan dengan area lainnya, hal ini jelas bertolak belakang.
Link PowerPoint Version :https://drive.google.com/open?id=0B4pmHdYI1znJQ1dQT05LRXE2OVk