Rabu, 26 April 2017

Sumbangsih Indonesia Dalam Penyumbang Emisi Karbon



1.    Latar Belakang
Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia dan mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung. Dewasa ini permasalahan lingkungan menjadi sesuatu yang lumrah didengar. Permasalahan lingkungan yang terjadi tak lain dan tak bukan merupakan hasil campur tangan manusia hal ini dikarenakan manusia lah yang membentuk lingkungan hidupnya dan manusia juga dibentuk oleh lingkungan hidupnya.
Salah satu permasalahan lingkungan yang cukup menjadi sorotan adalah masalah emisi karbon yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Meningkatnya jumlah emisi karbon tentunya dipengaruhi oleh aktifitas manusia terhadap lingkungannya. Indonesia menjadi salah satu negara yang menyumbang emisi karbon terbesar dalam 160 tahun terakhir dan permasalahan ini patut menjadi perhatian bersama untuk dicari jalan keluarnya demi Indonesia yang lebih baik dalam hal lingkungan. Karena lingkungan  yang baik adalah lingkungan yang mampu mendukung segala aktifitas yang terjadi didalamnya.

2.    Pembahasan
a.    Pengertian Emisi Karbon
Emisi gas karbon adalah gas-gas yang dikeluarkan atau dihasilkan dari pembakaran senyawa yang mengandung karbon. Emisi gas karbon dapat timbul akibat pembakaran yang tidak sempurna dari sistem pembuangan dan pembakaran mesin.  Emisi Karbon yang berlebihan dapat menimbulkan terganggunya suatu lingkungan salah satunya adalah menyebabkan terjadinya efek rumah kaca dan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini. Komposisi yang terkandung dalam emisi karbon merupakan zat cacat yang tidak sempurna, oleh karena itu emisi suatu zat lebih banyak menimbulkan kerugian daripada keuntungan.

b.    Indonesia dan Emisi Karbon
Berdasarkan data yang diperoleh dari World Resources Institute (WRI) di Washington DC ranking Indonesia sebagai negara penghasil emisi karbon (CO2) tertinggi dunia ini di bawah China, Amerika Serikat, Uni Eropa, India, dan Rusia. Total emisi karbon yang dihasilkan Indonesia adalah 2,05 miliar ton.
World Resources Institute membuat laporan tentang emisi karbon dioksida (CO2) negara-negara di dunia sejak 1850 hingga 2011 melalui sebuah peta interaktif. Jika pada tahun 1990-an sekitar dua pertiga dari emisi CO2 berasal dari negara-negara maju, pada tahun 2011, emisi karbon yang dihasilkan oleh negara-negara berkembang meningkat drastis, termasuk Indonesia yang menempati posisi ke- 6 dengan besar emisi 2,053 miliar ton.
Gambar 1. Peta Emisi Karbon 2011
Indonesia merupakan negara berkembang yang tengah dalam masa pertumbuhan ekonomi. Dengan pertumbuhan eknomi yang stabil dalam 5 tahun terakhir membuat Indonesia terus menggenjot sektor perindustrian. Hal yang perlu ditekankan sebelumnya adalah emisi karbon banyak disebabkan oleh industri yang mulai muncul sejak revolusi industri terjadi di eropa pada abad ke-17. Selain sektor perindustrian pertumbuhan jumlah pemilik kendaraan bermotor diIndonesia juga ikut meberikan sumbangsih emisi karbon karena jumlahnya yang terus meningkat seiring dengan kondisi perekonomian masyarakatnya yang semakin membaik. Hal ini juga didukung oleh pemerintah dengan adanya program LCGC (Low Cost Green Car) dimana terdapat mobil murah yang dianggap mobil ramah lingkungan yang pada akhirnya menuai banyak kritik dari berbagai pihak mengenai kebijakan tersebut. Lahan gambut di Indonesia juga dapat menjadi bom waktu emisi karbon bagi dunia. Salah satu surga penyimpanan karbon dunia kini semakin menyusut seiring dengan hancurnya lahan gambut di kawasan tropis di Indonesia akibat konversi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit dan industri kertas. Hilangnya cadangan karbon, membuat lahan gambut Indonesia kini menjadi salah satu sumber utama emisi karbon dunia. Dalam laporan kajian organisasi lingkungan hidup, World Resources Insitute, emisi karbon akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah melampaui rata-rata emisi karbon harian AS selama 26 hari dari 44 hari sejak awal September. Laporan WRI mengemuka setelah beberapa peneliti menilai kebakaran lahan dan hutan yang melanda Indonesia tahun 2015 ialah yang terparah sejak 1997 lalu. Berdasarkan data tahun 2000, emisi tahunan Indonesia dari sektor kehutanan dan perubahan peruntukan tanah diperkirakan setara dengan 2.563 megaton karbon dioksida (MtCO2e), jauh melebihi jumlah emisi tahunan dari sektor energi, pertanian dan limbah yang besarnya 451 MtCO2e. Sebagai perbandingan, total emisi Indonesia adalah 3.014 MtCO2e, sedangkan total emisi Cina sebesar 5.017 dan AS sebesar 6.005 MtCO2e.

c.    Dampak Emisi Karbon
 Posisi Indonesia yang menempati urutan ke-6 dalam sumbangsih emisi karbon tentunya memberikan dampak serius pada tingkat nasional maupun tingkat internasional, beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan adalah:
1)         Peningkatan suhu sedang - sejak tahun 1990, suhu rata-rata tahunan telah meningkat sekitar 0.3 derajat Celsius pada seluruh musim;
2)         peningkatan intensitas curah hujan - curah hujan per tahun diperkirakan meningkat 2-3% di seluruh Indonesia, dalam periode yang lebih pendek, meningkatkan resiko banjir secara signifikan;
3)         ancaman terhadap keamanan pangan sebagai akibat perubahan iklim.
4)         naiknya permukaan air laut - ini akan menggenangi daerah produktif pantai, mempengaruhi pertanian dan penghidupan pantai, termasuk pertambakan ikan dan udang, produksi padi dan jagung;
5)         air laut bertambah hangat - mempengaruhi keaneka ragaman hayati kelautan dan memberi tekanan lebih pada terumbu karang yang sudah terancam;
6)         merebaknya penyakit yang berkembang biak lewat air dan vektor - seperti malaria dan demam berdarah.

3.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan diatas dapat diketahui bahwa Indonesia adalah salah satu pemain utama penyumbang emisi karbon terbesar di dunia. Tentunya hal ini bukanlah sesuatu yang dapat dibanggakan melainkan sesuatu yang memprihatinkan dan memerlukan perhatian dari seluruh elemen masyarakat Indonesia. World Resources Institute memberikan data  pada tahun 2011 Indoneisa menempati urutan ke-6 untuk penyumbang emisi karbon dunia dengan besar emisi 2,053 miliar ton.  Hal ini disebabkan oleh penebangan hutan yang merusak, kebakaran hutan yang tak terkendali, pembukaan hutan untuk perkebunan, pertambangan, pengerukan bahan bakar dari fosil, pembangunan wilayah transmigrasi, budidaya hewan air, dan pembangunan jalan telah sejak lama dikaitkan dengan dampak sosial dan ekonomi yang negatif bagi masyarakat adat dan masyarakat lokal yang bergantung pada hutan, dan kerugian keuangan yang sangat besar bagi masyarakat dan negara. Selain kerugian tersebut banyak dampak lain yang mungkin ditimbulkan seperti yang telah dipaparkan diatas. Pemerintah Indonesia juga telah melakukan berberapa langkah pencegahan mulai dari penandatanganan protokal Kyoto pada tahun 1998, Penggunaan teknologi boiler supercritical dan ultra - supercritical di pulau Jawa oleh PLN, dan berbagai macam program lainnya. Tentunya program-program tersebut tidak akan sejalan apabila tidak diiringi dengan kesadaran bersama oleh masyarakat Indonesia mengenai betapa berbahayanya emisi karbon. Oleh karenanya diperlukan peran yang saling terintegrasi antara masyarakat dengan pemerintah.




DAFTAR  PUSTAKA
www.wri.org/blog/2014/09/explore-changing-global-emissions-through-interactive-maps
https://alamendah.org/2014/10/19/indonesia-penghasil-emisi-karbon-tertinggi-keenam-di-dunia/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9715653121