1. Latar
Belakang
Lingkungan
merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia dan mempengaruhi kehidupan
manusia itu sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung. Dewasa ini
permasalahan lingkungan menjadi sesuatu yang lumrah didengar. Permasalahan lingkungan
yang terjadi tak lain dan tak bukan merupakan hasil campur tangan manusia hal
ini dikarenakan manusia lah yang membentuk lingkungan hidupnya dan manusia juga
dibentuk oleh lingkungan hidupnya.
Salah
satu permasalahan lingkungan yang cukup menjadi sorotan adalah masalah emisi
karbon yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Meningkatnya jumlah emisi
karbon tentunya dipengaruhi oleh aktifitas manusia terhadap lingkungannya. Indonesia
menjadi salah satu negara yang menyumbang emisi karbon terbesar dalam 160 tahun
terakhir dan permasalahan ini patut menjadi perhatian bersama untuk dicari
jalan keluarnya demi Indonesia yang lebih baik dalam hal lingkungan. Karena
lingkungan yang baik adalah lingkungan
yang mampu mendukung segala aktifitas yang terjadi didalamnya.
2. Pembahasan
a. Pengertian Emisi Karbon
Emisi
gas karbon adalah gas-gas yang dikeluarkan atau dihasilkan dari pembakaran
senyawa yang mengandung karbon. Emisi gas karbon dapat timbul akibat pembakaran
yang tidak sempurna dari sistem pembuangan dan pembakaran mesin. Emisi Karbon yang berlebihan dapat menimbulkan
terganggunya suatu lingkungan salah satunya adalah menyebabkan terjadinya efek
rumah kaca dan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini. Komposisi yang
terkandung dalam emisi karbon merupakan zat cacat yang tidak sempurna, oleh
karena itu emisi suatu zat lebih banyak menimbulkan kerugian daripada
keuntungan.
b. Indonesia dan Emisi Karbon
Berdasarkan
data yang diperoleh dari World
Resources Institute (WRI) di Washington DC ranking Indonesia
sebagai negara penghasil emisi karbon (CO2) tertinggi dunia ini di bawah China,
Amerika Serikat, Uni Eropa, India, dan Rusia. Total emisi karbon yang
dihasilkan Indonesia adalah 2,05 miliar ton.
World Resources Institute membuat laporan tentang emisi
karbon dioksida (CO2) negara-negara di dunia sejak 1850 hingga 2011 melalui
sebuah peta interaktif. Jika pada tahun 1990-an sekitar dua pertiga dari emisi
CO2 berasal dari negara-negara maju, pada tahun 2011, emisi karbon yang
dihasilkan oleh negara-negara berkembang meningkat drastis, termasuk Indonesia
yang menempati posisi ke- 6 dengan besar emisi 2,053 miliar ton.
Gambar 1. Peta Emisi Karbon 2011
Indonesia merupakan negara berkembang yang tengah dalam masa
pertumbuhan ekonomi. Dengan pertumbuhan eknomi yang stabil dalam 5 tahun
terakhir membuat Indonesia terus menggenjot sektor perindustrian. Hal yang
perlu ditekankan sebelumnya adalah emisi karbon banyak disebabkan oleh industri
yang mulai muncul sejak revolusi industri terjadi di eropa pada abad ke-17. Selain
sektor perindustrian pertumbuhan jumlah pemilik kendaraan bermotor diIndonesia
juga ikut meberikan sumbangsih emisi karbon karena jumlahnya yang terus
meningkat seiring dengan kondisi perekonomian masyarakatnya yang semakin
membaik. Hal ini juga didukung oleh pemerintah dengan adanya program LCGC (Low Cost Green Car) dimana terdapat
mobil murah yang dianggap mobil ramah lingkungan yang pada akhirnya menuai
banyak kritik dari berbagai pihak mengenai kebijakan tersebut. Lahan gambut di
Indonesia juga dapat menjadi bom waktu emisi karbon bagi dunia. Salah satu
surga penyimpanan karbon dunia kini semakin menyusut seiring dengan hancurnya
lahan gambut di kawasan tropis di Indonesia akibat konversi lahan menjadi
perkebunan kelapa sawit dan industri kertas. Hilangnya cadangan karbon, membuat
lahan gambut Indonesia kini menjadi salah satu sumber utama emisi karbon dunia.
Dalam laporan kajian organisasi lingkungan hidup, World Resources Insitute,
emisi karbon akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah melampaui
rata-rata emisi karbon harian AS selama 26 hari dari 44 hari sejak awal
September. Laporan WRI mengemuka setelah beberapa peneliti menilai kebakaran
lahan dan hutan yang melanda Indonesia tahun 2015 ialah yang terparah sejak 1997 lalu. Berdasarkan data tahun 2000, emisi tahunan
Indonesia dari sektor kehutanan dan perubahan peruntukan tanah diperkirakan
setara dengan 2.563 megaton karbon dioksida (MtCO2e), jauh melebihi jumlah emisi tahunan
dari sektor energi, pertanian dan limbah yang besarnya 451 MtCO2e. Sebagai
perbandingan, total emisi Indonesia adalah 3.014 MtCO2e, sedangkan total
emisi Cina sebesar 5.017 dan AS sebesar 6.005 MtCO2e.
c. Dampak
Emisi Karbon
Posisi Indonesia yang menempati urutan
ke-6 dalam sumbangsih emisi karbon tentunya memberikan dampak serius pada
tingkat nasional maupun tingkat internasional, beberapa dampak yang mungkin
ditimbulkan adalah:
1)
Peningkatan suhu sedang - sejak tahun 1990, suhu
rata-rata tahunan telah meningkat sekitar 0.3 derajat Celsius pada seluruh
musim;
2)
peningkatan intensitas curah hujan - curah hujan per tahun
diperkirakan meningkat 2-3% di seluruh Indonesia, dalam periode yang lebih
pendek, meningkatkan resiko banjir secara signifikan;
3)
ancaman terhadap keamanan pangan sebagai akibat
perubahan iklim.
4)
naiknya permukaan air laut - ini akan menggenangi
daerah produktif pantai, mempengaruhi pertanian dan penghidupan pantai,
termasuk pertambakan ikan dan udang, produksi padi dan jagung;
5)
air laut bertambah hangat - mempengaruhi keaneka
ragaman hayati kelautan dan memberi tekanan lebih pada terumbu karang yang sudah
terancam;
6)
merebaknya penyakit yang berkembang biak lewat air dan
vektor - seperti malaria dan demam berdarah.
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan diatas dapat diketahui bahwa
Indonesia adalah salah satu pemain utama penyumbang emisi karbon terbesar di
dunia. Tentunya hal ini bukanlah sesuatu yang dapat dibanggakan melainkan
sesuatu yang memprihatinkan dan memerlukan perhatian dari seluruh elemen
masyarakat Indonesia. World Resources Institute memberikan data pada tahun 2011 Indoneisa menempati urutan
ke-6 untuk penyumbang emisi karbon dunia dengan besar emisi 2,053 miliar ton. Hal ini disebabkan oleh penebangan hutan yang
merusak, kebakaran hutan yang tak terkendali, pembukaan hutan untuk perkebunan,
pertambangan, pengerukan bahan bakar dari fosil, pembangunan wilayah
transmigrasi, budidaya hewan air, dan pembangunan jalan telah sejak lama
dikaitkan dengan dampak sosial dan ekonomi yang negatif bagi masyarakat adat
dan masyarakat lokal yang bergantung pada hutan, dan kerugian keuangan yang
sangat besar bagi masyarakat dan negara. Selain kerugian tersebut banyak dampak
lain yang mungkin ditimbulkan seperti yang telah dipaparkan diatas. Pemerintah
Indonesia juga telah melakukan berberapa langkah pencegahan mulai dari
penandatanganan protokal Kyoto pada tahun 1998, Penggunaan teknologi boiler
supercritical dan ultra - supercritical di pulau Jawa oleh PLN,
dan berbagai macam program lainnya. Tentunya program-program tersebut tidak
akan sejalan apabila tidak diiringi dengan kesadaran bersama oleh masyarakat
Indonesia mengenai betapa berbahayanya emisi karbon. Oleh karenanya diperlukan
peran yang saling terintegrasi antara masyarakat dengan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
www.wri.org/blog/2014/09/explore-changing-global-emissions-through-interactive-maps
https://alamendah.org/2014/10/19/indonesia-penghasil-emisi-karbon-tertinggi-keenam-di-dunia/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9715653121